Berjalan di Titik, Berhenti di Koma, Tak Ada Jawaban Dari Tanda Tanya

Bookmark and Share
Murtakibudz Dzunub - Apa sebenarnya yang harus di cari dalam hidup ini?, begitu gampangnya manusia mengatakan "mencari kebahagiaan dunia dan akhirat, itulah yang aku cari hidup di dunia". Memang 100% benar dan sangatlah tepat kata-kata tadi, (TAPI) nah, disini yang menjadi obyek pada tulisan kali ini. 

Kita sering berjalan di koma, berhenti di titik hingga tidak pernah menemukan setiap jawaban dibalik tanda tanya. 

Ada filosofi apa pada kalimat diatas?

Kalau kita lihat pada kaidah penulisan, tanda titik (.) adalah berhenti, tanda koma (,) masih ada kelanjutannya, tanda tanya (?) merupakan sebuah pertanyaan yang memerlukan jawaban. Kemudian apa hubungannya dengan kehidupan?.  


Berjalan di titik

Merupakan sebuah gambaran bahwa untuk terwujudnya keselarasan dalam hidup, agama sudah menerapkan hukum dan kaidah-kaidah yang tidak boleh dilanggar. TAPI sayangnya kita kita mengatakan "mencari kebahagiaan dunia dan akhirat, itulah yang aku cari hidup di dunia", selalu menerjang aturan paten yang sudah ditetapkan agama. Inilah filosofi yang terkandung "berjalan dititik".


Berhenti di koma

Seperti layaknya kebanyakan manusia yang mudah dihinggapi keputusasaan, katakanlah saat ada tujuan pastilah kita akan mendapati drama ujian dari setiap keinginan. Padanya ada qur'an yang sudah menunjukkan jalan untuk mencapai impian, padanya ada hadits Rasulullah yang akan selalu memotivasi langkah kita, padanya ada petuah bijak dari kaum salafushshalih yang bisa kita jadikan teladan. TAPI sayang cita-cita harus terhenti ditengah jalan karena hati kita sudah dihinggapi oleh virus 'putus asa'.


Tak ada jawaban di tanda tanya

Mungkin kita sering mengalami saat-saat dalam kebuntuan dan ingin mencari jalan keluar, TAPI kita tidak pernah menemukan jalan keluar alias buntu. Hal ini bisa disebabkan kalau kita menganggap ringan atau bahkan menyepelekan kekuatan do'a dan dzikir.

Jadi intinya, kita memang tidak akan pernah mampu untuk sempurna bisa berjalan lurus diatas garis hukum agama. Tapi setidaknya kita bisa menyeimbangkan antara pencarian kita terhadap dunia dengan pencarian kita mencari bekal hidup bahagia dia akhirat sana. Ada saatnya saat keimanan melemah kita tidak mampu terhindar dari dosa, pada saat itu juga kita bisa mengimbanginya dengan pertaubatan yang sungguh-sungguh. Dan ini merupakan salah satu yang disukai Allah ketika melihat hambanya melakukan dosa kemudian diikuti dengan permohonan ampun. Islam tidak pernah mengajarkan putus asa pada pemeluknya, begitu juga islam akan selalu memberikan jalan keluar pada setiap permasalahan dalam tuntunannya yang maha mulia.

Wallahu'alam


{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar