ILMU dan ULAMA(*)

Bookmark and Share
ILMU dan ULAMA(*)
(Intisari disampaikan KH. Yahya Mutamakin dalam Kajian minggu kliwon
kitab ihyaa Ulumuddinpada 13 Mei 2007 di Ponpes Madinatul Munawaroh, Semarang)

Tiap zaman selalu ada perubahan, entah menjadi baik atau malah tambah buruk. Dan tiap zaman pasti juga ada ulama-ulama atau kyai yang meninggal, dan setiap ulama wafat maka ada ilmu agama yang terkubur meninggalkan dunia ini. Namun semua itu sudah suratan takdir dari Allah maha pencipta. Semakain lama zaman ini mendekati kehancuran, kegelapan tanpa nur ilahi dengan mengambil penopang-penopang dunia ini yakni Ilmu.
Sebuah realita dimasyarakat ini mana lebih banyak pengunjung antara pengunjung konser dengan pengunjung pengajiaan? Tentu jawaban pengunjung konser.
Mengapa umat ini lebih senang konser dari pada pengajiaan? Masihkah ingat sabda Rosulullah SAW: “ Sesungguhnya Allah sangat senang kepada orang duduk berjumbel(berdempetan) dalam rahmat. Karena amalan yang menghilangkan sifat takabur.”
Hadist lainnya: “ Tidak akan masuk surga orang yang mempunyai sifat takabur walaupun sebesar debu (atom).”
Dari kedua hadist tersebut ada dua hikmah menuntut ilmu:
1.Dekat rahmat Allah
2.Hilang Sifat takabur
Diceritakan oleh umar ra. : “ Terkadang seseorang menghadiri majelis Ilmu, ia dibebani dosa sebesar gunung, namun pada saat dimajelis ilmu mengharapkan ridho Allah, maka Ia sepulang dari majelis Ilmu ia ibarat Bayi tanpa dosa yang baru lahir.”

Maka dari itu wahai sahabat jikalau ada ada niatan untuk menghadiri majelis ilmu, maka datanglahlah karena datangnya niatan tersebut tidak setiap waktu bahkan biasa setahun hanya sekali. Setiap kita niat hati kebaikan maka allah akan membuka 70 pintu taufiq dan setiap langkah kita menuju kebaikan adalah shodaqoh. Bahkan allah akan melipatkan pahala berlibat ganda dan rahmat serta fadholnya Allah dengan kemulyaanNYA.
Sebagaimana yang disebutkan Alqur’an



Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.(AzZalzalah : 7)
Selain itu dalam Surat Al-An’am : 160


Barangsiapa membawa amal yang baik, Maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat Maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).


Kalau kita perhatikan dengan seksama kitab-kitab karangan ulama serta hadist-hadist rosulullah sangat banyak sekali fadlilah dari menuntut ilmu, namun sekarang semua tergantung pada kita mau tidak?
Tuntutlah ilmu pada ulama-ulama yang sholeh, ulama yang benar dijalan Allah karena zaman ini semakin rusak maka banyak yang mengatas namakan ulama, tapi kenyataan ulama gadungan. Lantas bagaimana criteria kyai atau ulama yang sholeh?
Dikisahklan suatu hari KH. Hasyim Asy’ari (Pendiri NU) ditanya, Kyai itu Apa?Seperti Apa? Dan beliau menjawab: “Seperti di Ihya Ulumuddin.” Jawaban singkat dan jelas.

Kriteria Ulama yang bias dijadikan Panutan menurut Ihya Ulumuddin (Karangan Imam Ghozali) Sebagai berikut:
1.Abidan (Ahli/ Hoby Ibadah)
2.Zuhud terhadap dunia (Menjauhi Urusan Dunia)
3.Ilmu Akherat Mumpuni (Ilmu terhadap agama sangat tinggi)
4.Berwawasan luas terhadap kemaslahatan umat
5.bercita-cita untuk ridho Allah (Ikhlas dan ridho untuk Allah semata)

ikutilah ulama yang sholeh maka engkau akan selamat didunia dan akherat sebagai contoh Imam Safi’I ra. Beliau adalah Imam fiqh ahlusunnah wal jama’ah madzab Safi’i
beliau sewaktu bulan ramadhan menghatamkan Alqur’an 60X didalam Sholatnya,beliau juga membagi malam-malamnya dengan 3 bagian
1.1/3 malam untuk Ilmu
2.1/3 malam untuk tidur
3.1/3 malam untuk Allah
Dalam riwayat lain Imam syafi’I tidak pernah kenyang dalam 16 tahun, yang menjadi tidak pernah kenyang makan untuk jangka 16 tahun? Beliau menjawab : orang kenyang akan membawa :
1.Berat badan
2.Keras hati (sulit merasakan ilmu,nur ilahi, hidayah dan inayah)
3.Hilang kecerdasan
4.Membawa tidur

Akhir kata Wal ‘Afwu

Ini hanya sebagian kecil dari intisari yang disampaikan guru saya AbdulWahid. Yahya Mutamakin dibuku harian saya.
Kajian yang beliau sampaikan,yang belum kami ditulis tentang ketentuan Madzab, Tarikh Ulama-Ulama,Bahaya Lisan





(*)Ditulis Abdullah Mustaghfirin Asror(Nuryahman)Alumni PMII Galang Sewu POLINES
Artikel ini dapat didownload di Http/nuryahman.blogspot.com atau http/abdullah.asror.googlepages.com/home

Bilamana ada yang ditanyakan silahkan hubungi di 0856 269 3 269 atau di email : yahman_sinne@telkom.net

Kami juga mengkoleksi
ribuan MP3 sholawat dari Ponpes-ponpes diJawa:
PP. Langitan, PP. Tebu Ireng, PP. Jombang, PP. Walisongo ,Asnawiyyah, Al Banjari, Al madaniyyah, dll
Juga mengoleksi puluhan versi Maulid Simthudduror (MP3) dari Habib Anis, Solo. Habib Lutfi Pekalongan, Hadad Alwi, dll
Kajian Islam dari Hadrotus syaikh Ahmad Asrori, AA’gym, Zainuddin MZ, Ulama lainnya
dan Ribuan Lagu Islami, Nasyid, Qosidah dll
Silahakan Mengcopy Gratis, kok

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar