Mengatasi Kebakaran Dan Cara Menanggulanginya

Bookmark and Share
Diriwayatkan dari Amru bin Syu’bah, dari ayahnya, dari kakeknya bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

Bila Kalian melihat kebakaran, ucapkanlah takbir, karena takbir bisa memadamkan api”. 333

Karena kebakaran yang menjadi faktor penyebabnya adalah api, sementara api sendiri adalah materi dasar dari penciptaan setan,

maka api mengandung unsur perusak atau total destruktif yang memang relevan degan setan dan perbuatannya, untuk menolong dan memperlancar misi setan. Dengan demikian, api secara alami memang selalu membumbung dan memiliki karakter merusak.
Kedua hal itu ( membumbung dan merusak) artinya membumbung dari bumi dan merusak kehidupan di bumi. Keduanya adalah jalan hidup setan, provokasi yang di dengung-dengungkan setan. Dengan kedua karekter itulah setan menbinasakan umat manusia. Baik setan ataupun api, kedua-duanya selalu ingin di atas dan selalu ingin membuat kerusakan namun ke-Mahaperkasaan Allah عزوجل akan membungkam dan meredam seluruh sepak terjang api tersebut.

Oleh sebab itu takbir berpengaruh besar memadankan api kebakaran. Karena ke-Mahabesar-an Allah عزوجل tidak bisa ditandingi oleh segala sesuatu. Kalau seorang Muslim bertakbir kepada Rabbnya, takbir itu akan berpengaruh meredam api dan meredan energi setan yang diciptakan juga dari api, sehingga kebakaran itu akan padam. Kami dan banyak lagi kaum muslimun lainnya telah mempraktekannya sebagaimana yang kami harapkan.
Wallahu a’lam

_______________________
333 Hadits-Hadits Amru bin Syu’bah dari ayahnya dari kakeknya memiliki kesalahan redaksional, keshahihan hadits-hadtisnya juga masih di perdebatkan, namun sebenarnya hadits-haditsnya memiliki derajat tertinggi, bahkan di kenal sebagai hadits-hadits shadiqah (jujur). Para umam yang empat dan segenap ahli fiqih sering menjadikan hadits-hadits mereka sebagai hujjah. Biasanya yang menolak hanya ulama yang belum merasakan beratnya beban ilmu fiqih dan fatwa, seperti Abu Hatim Al Busti, Ibnu Hazm Al Andalusi dan yang lainnya. Silahkan lihat Zadul Ma’ad IV: 352-353 dengan catatan kaki Al-Mawahib. Juga I’lamul Muwaqi’in I:116, 317 cet. Al-Kurri dan juga ctatan kaki Shahih Bukhari hal. 4 fujalah.

Di salin dari kitab Metode Pengobatan Nabi karya Ibnu Qoyyim Al-Juaziyah. Penerbit Griya Ilmu

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar