Murtakibudz Dzunub - DIAM. Tidak selamanya tidak berbuat apa-apa, karena dalam diam rotasi antara hati dan pikiran sedang mencoba mencari penyelarasan. Hingga tak jarang hati mengajukan pertanyaan kepada si empunya "apa sebenarnya yang saya rasakan?", "kenapa seolah aku tidak bisa berbuat apa-apa?", dan lain sebagainya hingga kita sendiri tidak tahu jawaban dari pertanyaan yang diajukan oleh hati.
Layaknya putaran roda pedati, tak mungkin selamanya ia terus berputar tanpa henti. Kadang ia harus diam sejenak untuk membersihkan sisa-sisa lumpur yang belepotan karena sebentar lagi ia akan melewati jalanan yang sangatlah bersih dan lurus.
Menyepilah dan menyendirilah dari hiruk pikuk kepenatan aktifitas dunia. Diamlah dan jangan berkata apa-apa, karena pada saat itu giliran kita membiarkan mata dan hati kita yang bicara. Diamlah dalam pengasingan hati dengan teman sebaya, supaya kita benar-benar faham akan ketiadaan kita dan ketiadaannya.
Biarkan rotasi hati dan pikiran berjalan lambat, jangan dipaksakan untuk dipercepat karena itu hanya akan menambah mudharat. Semua sudah mempunyai porsi dan tanggung jawab masing-masing mari persilahkan kita bebaskan urat-urat yang sudah lama terkekang oleh kepenatan.
Karena (menurutku) ada kalanya diam dalam pengasingan itu menjadi keharusan.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar